Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Sentralisasi Sistem Dan Hormati Tokoh !

Setiap kelebihan yang dimiliki oleh setiap orang adalah anugerah yang diberikan dalam menghadapi keragaman hidup dan masalah. Sekaligus sarana antar manusia saling mengagumi, saling belajar demi kehidupan yang lebih baik. Keunikan atau keunggulan akan menjadi daya tarik bagi mereka yang sekiranya sejalan dalam hal tertentu. Tapi, keunikan dan keunggulan yang menjadi panutan sentral kita bagaiman melangkah tidak selamanya cocok dengan prinsip kita atau prinsip sistem yang diyakini secara jumhur. Cara jend. Sudirman mengaung belum tentu layak dengan sistem kita. Gerakan KH Ahmad Dahlan atau KH Hasyim Asyari belum tentu klop dengan sistem dan prinsip yang dijalankan. Tapi tetap dalam setiap pribadi unggulan tersebut akan tersapat nilai besar yang patut kita contoh. Begitu juga dalam sebuah organisasi yang memiliki sistem yang kokoh, visi dan misi yang lurus harus terus dijaga. Kematangan dalam berorganisasi bukan hanya teguh pada kebenaran yang sifatnya asumsi pribadi atau segelintir ...

Kehidupan Air

Semuanya karena air Hidup karena air mati pun kita dibasuh air Lahir dibalur dengan air dan najis ku hapus dengan air Semangat hadir bersama air dilandasi niat beribadah kepadanya Kaulah Air Semurni Yunus as, peringatan itu hadir di gelapnya lautan, gelapnya perut ikan dan gelapnya malam Sesabar Nuh as, pelajaran bagi umatnya adalah air yang merendam seluruh daratan Seteguh Musa as, air lah yang menyelamatkan kehidupannya dari ancaman raja Kehebatannya hadirc ketika Ismail kecil menendang tanah dan air memancar, Ibunda Hajar tersenyum lebar setelah lelah Shafa-Marwa Tapi, Sehebat manusia dunia berkuasa seakan tuhan, Firaun mati bersama air Posisi air sangat rentan, penuh dengan kesenjangan dan kenisbian Nilainya terlalu relatif bagi paradigma manusia yang bergejolak Ia maslahat, dan madhorot untuk anti-syukur Ia penyelamat, dan musibah untuk yang lalai Ia pelajaran, dan permainan untuk yang sombong Tapi, ia peringatan bagi yang ingkar. Ia ancaman bagi yang in...

Menggaungkan Aroma Kemenangan Pemuda

“Didik dan bimbinglah pemuda-pemuda kita, karena mereka pewaris masa depan kita. Islam memang selamanya akan tegak berdiritak terkalahkan. Namun tidak mustahil akan sirna dan lingkungan kita untuk timbul di tempat lain. Pemeliharaan tidak hanya pada waktu kini, tetapi juga untuk masa yang akan datang. Jangan dilupakan bahwa tidak semua orang menyukai Islam. Di sini letak arti dari suatu perjuangan. Dan untuk perjuangan ini kedudukan pemuda sangatlah penting. Mereka akan mengarungi hidup di masa yang akan datang, saat mana kita yang tua-tua ini sudah tidak ada lagi,” -KH M. Hasyim Asy'ari- Gaungan azan menembus Spanyol tak terbatas hingga tetangga. Afrika jadi tempat bermain pemuda gagah pemberani. Debu yang mengepul dari kaki kuda berlarian hingga India dan China. Perjuangan yang dilangsungkan oleh generasi pertama bersama Rasulullah, sahabat hingga tabiin dan tabiut tabiin. Semboyan pemuda pewaris negara, penerus dakwah, pemangku ilmu sudah bahan ocehan guru sesepuh kita seja...

Kisah Motivasi (dari Anfield)

Ini adalah cerita yg dipertanyakan "Kenapa juergen klopp ke ruang ganti dgn terburu-buru,dan pemain ke ruang ganti lebih awal ?",cerita ini diceritakan langsung oleh orang terdekat JK . Semoga bermanfaat YNWA ! . Zeljko Buvac on LFCTV: "Malam tadi, Jurgen berusaha ingin secepatnya berada di ruang ganti ketika peluit dibunyikan. Tak lama saya bersama pemain dan staf lainnya menyusul, ada suasana yang sangat aneh dari biasanya buat saya. Jurgen hanya berdiri terpaku dihadapan pemain, dan para pemain cuma tertunduk lesu. Cukup hening untuk beberapa saat bahkan ketika Jordan pun masuk ke ruang ganti. Tidak ada satu pun yang terucap, saya hanya mengamati situasi ruang ganti seolah mereka semua merasa habis dan berpikir "Oh tidak perjalanan kita berakhir dikandang sendiri" karena saya juga tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi dengan 2 gol dalam waktu 9 menit awal pertandingan berjalan. Saya hanya bisa menepuk pundak pemain satu persatu." "Dan ke...

Mencari Celah Kemenangan

Sebab lain pertarungan politik penghabisan (islam) adalah menyempitnya pemahaman ibadah. Para pemimpin dan muslimin mulai memandang bahwa ibadah hanya ada di seputar masjid, Alquran dan sajadah. Sedang agenda besar umat yang menjadi penyangga agama dilupakan ; politik, ekonomi, tata negara dan pengembangan keilmuan tidak lagi dianggap ibadah. Musnah sudah ruh islam dalam aktivitas politik para penguasa. Warga tidak lagi peduli dengan pengawasan terhadap penguasa dan tidak lagi saling menasihati. Alih-alih menasihati justru begerak tanpa kaidah islam yang sejak dulu diajarkan. Aliran akidah yang menyimpang semakin subur hingga memboroskan energi umat yang seharusnya difokuskan untuk menara dunia ini. Banyak muslim tenggelam dalam dzikir yang berlebihan sehingga melupakan ekonomi dan institusi negara. Lembaga-lembaga yang memiliki kekuatan dan kebijakan hanya dipegang oleh budak perut dan materi. Keilmuan dan pintu ijtihad yang selama ini menjadi mata air peradaban kelimuan uma...

Memaknai Kehidupan Yang Beradab

Mungkin aurat tertutup tapi tubuh penuh kotor tak terurus. Atau hafal quran tapi konsep pahamnya tak teruji. Atau infaq sedekah tak terlewatkan tapi anak istri kelaparan. Atau punya banyak kesibukan tapi lupa orang tua. Atau ekonomi terjaga tapi jamaah layaknya sapu lidi yang berserakan. Begitulah realita kehidupan yang harus dihadapi gerakan pemuda islam, lembaga dan muslim secara umum. Antara dua kebaikan yang bersamaan seperti berjarak amat jauh. Antara mulianya nilai islam dan pelaku transformasi menuju kehidupan yang nyata seperti terhalang benteng yang lebih besar dari benteng china. Disinilah kemampuan dan kompetensi antar umat diuji. Sehingga peradaban islam akan dikategorikan layak di mata umat lain. Bukan karena pemuda yang malas atau minimnya anggaran. Tapi sebuah cara tua yang tak layak untuk disuguhkan. Proyek besar umat dalam bidang dakwah, amar ma'ruf nahi munkar, tata negara yang ideal, perumusan sistem pendidikan, menata keindahan kota, melawan nepotisme dan kor...

KULIAH KEMANA?

Dalam beberapa waktu terakhir, banyak muncul pertanyaan dari sejumlah orangtua: “Anak saya baiknya kuliah kemana? Atau, “Apakah kuliah di universitas ini atau universitas itu bagus?”  Ada orangtua menyampaikan kasus; anaknya diterima di dua jurusan pada universitas yang berbeda. Mana yang harus dipilih? Dan seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu lazim bermunculan, khususnya usai ujian akhir tingkat SMA. Biasanya, pertanyaan itu muncul terkait dengan proyeksi orangtua atau pelajar tentang masa depan kehidupan dan karir mereka. Hingga kini, gambaran tentang profesi ideal bagi para pelajar termasuk di berbagai sekolah Islam, tampaknya masih belum banyak berubah. Jurusan-jurusan  — istilah sekarang ‘Program Studi’ – yang menjadi idola pelajar untuk dimasuki masih seperti masa-masa sebelumnya, yaitu Kedokteran, Akuntansi, Teknik Informatika, dan sebagainya.  Jurusan-jurusan ‘agama’ seperti Jurusan Dakwah, Tarbiyah...

Cinta Maha Cinta

Oh... cinta... Kemana kau pergi dari benakku Relakah ketidakwarasan ini tumbuh di tempatmu dulu Sekadar manuskrippun sulit ku temukan Kembalilah, mengantar ku pada jalanNya Mungkin cinta sudah tidak mencinta Hingga ku temukan banyak kerusakan Oh... cinta... Menangislah jika itu perlu Sedikitpun tidak kau butuhkan manusia Justru sebaliknya Tapi kau tetap menangis dengan kesusahan manusia Sebodoh itukah kita hingga melupakan si cinta Oh... cinta... Kau tunjuki jalan bersama umat manusia Tidak ada stratifikasi ala barat, apa komunis Kau satukan hubungan darah yang terpisah Kegamangan suku, ras dan agama sudah lebih dulu sebelum HAM Entahlah kurangnya apa... Oh... cinta... Kau aku lukai tanpa ampun Dunia sudah lupa esensi cinta kemana Jasamu berguna tapi isinya terhina Kalaulah boleh cinta ingin berkata : "Wahai umat manusia siapalah kita kecuali 'abid dari sang pencipta" Tidak, tidak... cinta itu milik kita Cinta tak berjasa tapi manusia yang mencip...

4 Sifat Yang Bisa Kita Teladani Dari Seorang Jokowi

Jokowi adalah presiden indonesia. Dan Presiden adalah orang besar. Besar dalam segala hal, besar dalam ilmu, besar dalam penataan Negara, besar dalam etika dan karakter. Juga tidak lupa dengan sikap dan menyikaspi. Karena pemimpin akan menjadi teladan bagi masyarakatnya dan menjadi contoh bagi rakyatnya. Berikut beberapa sifat yang  saya pandang bisa kita teladani dari seorang Jokowi ; 1.Sabar Presiden kita kini termasuk orang yang sangat-sangat sabar. Dari beberapa kejadian yang telah terjadi selama kepemimpinannya dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, seperti : penataan Negara yang carut marut. Bahkan rakyat dan mahasiswa demo karena harga BBM naik dan sembako naikpun beliau cenderung diam saja tak melakukan apa-apa. Sungguh  presiden sabar. Sampai-sampai Negara dan rakyat sudah di ujung kehancuran pun beliau masih tetap SABAR, tenang dan tersenyum. 2.Taat dan berbakti pada yang tua Jokowi adalah presiden yang diajukan dari kubu KIH (koalisi indoneia hebat), khusus...

Merembetnya “Double Standard” ala Barat

Standar ganda selalu menjadi topik yang menggelitik panca indera manusia. Kecuali mereka yang sudah dicekoki rupiah yang jumlahnya tidak senilai dengan apa yang harus ditegakan. Berdalih  keadilan dan HAM tragedi ini justru lebih sering terjadi. Lumrahnya ketidak adilan jelas terjadi karena standar buatan manusia yang tidak lebih baik sebagaimana standar yang Allah ciptakan. Tapi letak kesalahannya tidak hanya pada titik tersebut. Lebih kepada sikap dan komitmen dalam melangsungkan standar yang diyakininya akan membawa kepada sejahtera. Dan lebih penting adalah kekebalan harga diri yang anti sogok. Kita bisa contoh Amerika sebagai pelaku “double standard”. Demokrasi yang digemboskan dan dibangga-banggakan barat sebagai sarana mendapat kematangan hidup sepertinya gagal total. Sebagai negara adikuasa Amerika merasa pemilik dunia seluruhnya. Melintas saja satu peradaban akan bersaing, alasan yang seluas hutan bakal mereka lontarkan demi menjatuhkan. Bukan hanya Islam tap...