Kebenaran selalu merangkul akal
Pengantarnya bercokol pada pola pikir
Penjaganya tertanam dalam referensi
Saat itulah Islam menentang dogma
Kenapa harus kembali ke masa lalu
Saat otak manusia menjadi boneka
Atas orang yang mengatasnamakan gereja
Angin itu semakin deras
Tatkala hujan menghujam manusia
Dedaunan seakan sampah beterbangan
Dahan kan berujung jadi abu
Reruntuhan pohon disembunyikan
Hanya demi citra dunia yang diagungkan
Namun, jangan kau lupa
Akar tetaplah akar, ia kuat dengan serabutnya
Semacam cabang yang mendonasi kekuatan
Ia tak pernah jumawa dan terus merendah
Tak pernah goyah sekalipun ditebang paksa
Hanya tumbang saat takdirnya datang
Komentar
Posting Komentar