Polemik patriarki selalu jadi tema pembahasan para feminism. Ada sudut pandang lain yang menurut mereka lelaki terlalu spesial dari perempuan.
Salah satunya soal perintah perempuan harus menutup aurat, lalu dihubungkan dengan soal tindakan kriminal, pemerkosaan dan menjaga kehormatan. Feminism melihat bukan soal perempuan yang harus menutup aurat, tapi lelakilah yang harus menahan nafsu. Dari sinilah perseteruan dimulai!
Menurut saya, tidak ada polemik yang perlu diperpanjang, entah siapa yang memulai, tapi pembahasan ini seharusnya selesai sejak kedua titah itu dituliskan.
Jika dilanjutkan, akhirnya muncul ribuan pertanyaan. Kenapa perempuan harus bertanggung jawab atas nafsu lelaki? Kenapa perempuan yang harus jaga diri dari lelaki, bukan sebaliknya? Dari pihak lain akan bertanya juga dengan konteksnya.
Menutup aurat itu kewajiban bagi perempuan, begitu juga menahan nafsu wajib bagi lelaki. Ego masing-masing yang membuat perdebatan ini tidak ada endingnya.
Ada satu perspektif yang bisa meredakan pembahasan ini. Dengan cara melihat sudut pandangan lain, dengan Allah SWT sebagai pencipta seluruh alam ini.
Sudut pandang ini justru tidak berbicara tentang objek-objek di atas. Dimulai dari "kenapa perintah menutup aurat ditujukan kepada perempuan?"
Allah SWT memang menciptakan perempuan untuk cenderung berhias. Perempuan berusaha terlihat cantik dan menarik di hadapan orang lain. Kenapa? Karena memang Allah menciptakan perempuan makhluk yang cantik.
Maka ujian bagi perempuan adalah menahan diri agar tidak berlebihan sehingga berusaha keras terlihat menarik.
Sedangkan lelaki justru diciptakan dengan nafsu yang membara. Maka ujiannya adalah bagaimana lelaki mengontrok nafsunya.
Lelaki tidak spesifik harus menutup "aurat" karena dominannya ada pada nafsu, maka perintahnya adalah menahan nafsu dengan beragam cara, misalnya menundukkan pandangan.
Bagi perempuan menundukkan pandangan mungkin lebih mudah dari pada berhias, maka perintahnya adalah menahan diri agar tidak terlihat menarik, sebab itulah yang berat bagi perempuan.
Ini bukan pada konteks lelaki tidak boleh punya nafsu dan perempuan tidak boleh berhias. Tapi bagaimana masing-masing punya tugas yang sama untuk mengontrol dirinya sendiri.
Komentar
Posting Komentar