Tidak berlebihan
setiap tokoh selalu menjatuhkan beban masa depan bangsa kepada pemuda. Terlalu banyak
nilai dari kisah yang mengagumkan dengan menonjolkan seorang pemuda menjadi
sosok manusia super (superman). Seakan segala kondisi disebabkan oleh
pemuda dan akan dituntaskan oleh pemuda juga. Fenomena pemuda seperti cerita
hero (jagoan), menarik dibicarakan karena hero akan bertemu lawan yang sepadan
pada masanya. Dan pemuda tinggal memilih posisi mana yang akan ia perankan.
Islam tidak main-main
jika berbicara pemuda. Kisah ashabul kahfi Allah swt sampaikan kepada
Rasulullah sebagai motivasi bagi pemuda saat itu. Bagi seorang muslim harus
meyakini bahwa salah satu pertanyaan kepada anak Adam pada hari kiamat kelak
adalah “tentang masa mudanya dimana dia usangkan?”. Rasulullah saw berpesan,
“manfaatkan 5 perkara sebelum 5 perkara; waktu muda mu sebelum datang waktu tua
mu...”.
Pemuda memiliki
berbagai karakteristik yang menonjol, kondisi ini menjadikan dirinya dominan
dalam belahan hidup manusia. Kehidupannya sangat dinamis, spontan, heroik, rasa
ingin tahu yang tinggi dicampur dengan emosi yang labil, ego tidak terkontrol
dan jiwa yang belum matang. Realitas itulah yang sadar tidak sadar, mau tidak
mau harus menghasilkan pribadi-pribadi yang kuat sebagai pilar bangsa ini. Bayangkan,
betap hebatnya pemuda jika berhasil menaklukan segala rintangan yang ada pada
dirinya. Begitulah Rasulullah saw bersabda, “sesungguhnya Allah swt
benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah[1]”
Dengan segala bahasan
pemuda yang selalu berkecamuk di manapun dan kapanpun, maka saya memutuskan
mulai awal tahun 2019 ini akan memulai catatan di blog kecil ini lebih serius dengan
bahasan tentang kepemudaan. Aktif menulis di blog pribadi menjadi resolusi saya
pribadi di tahun 2019 dan beberapa resolusi lainnya yang akan saya curahkan di
sini sebagai pengingat dan motivasi untuk merealisasikannya. Tentu sangat
berharap pemuda lainnya bisa bersinergi untuk mencapai resolusi 2019 setiap
pribadinya.
Kita akan
bicarakan banyak hal mulai dari keislaman, bedah buku, opini, sastra,
travelling, pendidikan, politik, sosial yang masing-masing memiliki turunannya
yang lebih spesifik untuk kita bahas di blog ini. Namun, saya ingin
catatan-catatan di blog ini dianggap sebagai bahan diskusi bukan kebenaran
mutlak. Semoga apa yang kita lakukan dapat memberikan pemikira yang mencerahkan
kepada seluruh pemuda bangsa.
Salam hormat,
Azhar Fakhru Rijal (Azharrijal)
[1] Shabwah
dijelaskan dalam kitab Faidhul Qadir (2/263) sebagai pemuda yang tidak
memperturutkan hawa nafsunya
Komentar
Posting Komentar