Berbicara tentang media sosial
memang tidak akan ada habisnya, ia barang baru yang terus berkembang setiap
harinya. Selama permasalahan larut mengikuti konsep yang semakin kompleks,
selama itu hal-hal baru memang harus berkembang. Karena begitulah hakikat ilmu
sebagai jawaban untuk perjalanan hidup kita. Kita dituntut untuk selangkah
lebih maju dari pada masalah yang ada. Maka kreativitas, kelihaian dan
kepandaian kita diuji dalam menghadapi kehidupan yang semakin rumit ini.
Media sosial adalah salah satu
jawaban atas semakin cepatnya pergerakan hidup di dunia. Media sosial (medsos)
mungkin menjadi jawaban dari berkembangya alat komunikasi. Meskipun begitu
tidak efektif jika kita menyerahkan seluruh kehdiupan disini, karena faktanya
pengguna medsos belum merata. Masih ada sisi-sisi dimana kita harus berbagi di
dunia nyata selain di dunia maya. Meskipun tidak bisa dipungkiri kita harus
bergerak dan menyerahkan segenap hidup kita di dunia maya.
Kita harus memahami bahwa media
sosial berada di dunia maya. Atau bisa kita bayangkan bahwa ada kehidupan lain
selain hidup kita di dunia nyata. Jika dunia ini kosong, maka semua penghuni
memiliki kesempatan untuk berbuat apapun membiarkan jejak yang ia kehendaki.
Jika itu kebaikan, maka kebaikan yang akan menguasai dunia itu, begitupun
sebaliknya. Inilah faktanya dunia maya, siapapun memiliki kesempatan yang sama
untuk menguasainya. Dan begitu kebijakan kita diuji, untuk apa kita gunakan
medsos, konten apa yang kita berikan kepada warganet.
Sebagai seorang muslim kita diberi
kesempatan yang sama juga untuk mewarnai kehidupan di dunia maya. Seperti yang
saya katakan tadi, bahwa hampir segenap hidup kita serahkan kepada dunia maya
bahkan ada UU ITE khusus mengatur cara kita hidup di dunia maya. Di Indonesia
saja pengguna internet mencapai angka 130 juta, sudah diatas 50% rakyat
Indonesia menjadi penikmat hidup di dunia maya. Sebagai sarana yang bisa kita
manfaatkan untuk berbagi kebaikan, tidak mungkin kita tinggalkan lalu
orang-orang yang tidak peduli dengan kebaikan menguasainya. Inilah yang saya
pahami dengan “Jihad Medsos”.
Dalam perjalanannya, konten medsos
mulai banyak diisi dengan berbagai kebaikan. Sekalipun belum bisa kita katakan
bahwa medsos kita kuasai untuk menyampaikan kebaikan, tapi sedikitnya umat
Islam sudah ikut berjuang di dalam goncangan yang besar di dunia maya. Dan goncangan
itu kadang membuat kita pusing kepala atau bisa jadi masuk penjara. Sehingga dapat
kita katakan bahwa dunia maya bukan sembarangan, bukan hanya tentang game
online atau menonton siaran langsung, ini tentang bagaimana kejahatan menguasainya
dan ia merusak pondasi dan bangunan kehidupan kita melalui dunia maya. Dan itu
mereka lakukan tanpa kita sadari.
Kita tidak sedang berbicara
bagaimana hacker bekerja atau how to be a hacker. Sebagaimana dalam
dunia kita sekarang, kita tidak harus menjadi polisi, anggota dewan untuk
berbuat kebaikan. Begitupun dunia maya kita hanya perlu menampilkan
kebaikan-kebaikan itu agar warga net melihat bahwa medsos di dunia maya ini
ternyata berisikan kebaikan, lalu mereka pun ikut serta meng-share kebaikan-kebaikan
itu. Mari kita arahkan segenap hidup kita di dunia maya ini untuk menebar kebaikan.
Karena perjuangan itu ada pada, maukah kita ikut serta di dunia maya? Dan sejauh
mana itikad kita menebarkan kebaikan dan berjuang di dunia maya?
Komentar
Posting Komentar