Terlihat seperti indah dengan warna yang didambakan
Karena mata yang penuh dengan kesombongan
Setiap langkah pelan berhati-hati terlihat menghindari dosa
Hingga lupa jika langkahnya pun sudah sejak lama berlumurdosa
Sekeras batu berteriak ketika palu ingin membelahnya
Tetap saja suara tidak merubah ketetapanNya
Manusia mungkin takut dengan tinjuan keras gong berbunyi"ini bukan dosa (ku)"
Namun Yang Maha Kuasa justru berkata lebih keras dalam lamunanNya
Kita hanya ingat tingkatan-tingkatan yang kita raih
Dan lupa akan tingkatan neraka yang dijanjikanKarena kerudung itu akan tetap terbakar hangus jika lupa memainkannya
Begitu juga jika hanya memainkannya sebagai boneka terdiam sebagai pemandangan, tak bermakna dan itu tetap API. (Tak ubahnya peci)
Dimana islamnya ???
Tak usah disamakan dengan orang-orang para pengagung perbedaan agama
Apalagi menyelaraskan diri dengan para orientalis barat demi terlindungi martabat
Ngeles sana-sini demi selamatkan pelanggaran dan mencoba menghalalkan
Memangnya penglihatan Dia mata kita, pendengaran Dia telinga kita. Mana ada !!!
Omong kosong diperbudak keinginan semuanya
Setiap langkah pelan berhati-hati terlihat menghindari dosa
Hingga lupa jika langkahnya pun sudah sejak lama berlumurdosa
Sekeras batu berteriak ketika palu ingin membelahnya
Tetap saja suara tidak merubah ketetapanNya
Manusia mungkin takut dengan tinjuan keras gong berbunyi"ini bukan dosa (ku)"
Namun Yang Maha Kuasa justru berkata lebih keras dalam lamunanNya
Kita hanya ingat tingkatan-tingkatan yang kita raih
Dan lupa akan tingkatan neraka yang dijanjikanKarena kerudung itu akan tetap terbakar hangus jika lupa memainkannya
Begitu juga jika hanya memainkannya sebagai boneka terdiam sebagai pemandangan, tak bermakna dan itu tetap API. (Tak ubahnya peci)
Dimana islamnya ???
Tak usah disamakan dengan orang-orang para pengagung perbedaan agama
Apalagi menyelaraskan diri dengan para orientalis barat demi terlindungi martabat
Ngeles sana-sini demi selamatkan pelanggaran dan mencoba menghalalkan
Memangnya penglihatan Dia mata kita, pendengaran Dia telinga kita. Mana ada !!!
Omong kosong diperbudak keinginan semuanya
Jakarta, 4 Mei 2015 04 : 15
Komentar
Posting Komentar