Langsung ke konten utama

Garuda Keadilan Persembahan Untuk Indonesia


(28/3) 4 tahun sudah Garuda Keadilan berjalan meniti kerasnya kehidupan pemuda Indonesia. Tercoreng nama pemuda menjadi salah satu tugas besar GK untuk kembali mengambil alih pergerakan masyarakat ke tangan pemuda. Kepercayaan yang hilang karena tauran, minum-minuman, narkoba menjadi faktor rusaknya nama pemuda di mata masyarakat indonesia yang berimbas kepada kurangnya kepercayaan terhadap potensi pemuda.
Persoalan lain yang harus dihadapai GK adalah menggerakan gairah dan daya saing antar pemuda dalam berkarya di segala bidang. Terobosan-terobosan ala pemuda yang bisa membantu keadaan ekonomi Indonesia di tengah gejolak politik yang kiranya tak kunjung usai bisa menjadi jawaban. Masalah itu tidak hanya terletak pada perilaku negatif yang disuguhkan kepada warga, tapi termasuk diamnya kaula muda dan enggan untuk melakukan hal yang dapat merubah lingkungan bahkan dirinya sendiri. Disinilah Garuda Keadilan harus mampu mewadahi potensi muda yang terlihat apatis. Meskipun perilaku negatif berkurang tapi monotonnya hidup bisa disebabkan oleh apatisme pemuda yang mulai dicekoki sifat pragmatis.
Pengedalian 2 poin tersebut menjadi penting bagi GK yang sudah menginjak tahun ke 4. Saya termasuk anggota GK Tasikmalaya, saya juga masuk beberapa grup GK. Disana banyak menemukan pemuda kreatif yang penuh harapan. Diantara mereka yang memiliki usaha besar, menggalan acara-acara kajian atau seminar, mukhoyam Alquran. Ada juga yang bergerak di bidang seni dan sastra; nasyid, manga islami, dan banyak juga diantara mereka yang menekuni dunia politik dan memahami konspirasi dunia. Artinya sebagai sebuah gerakan GK sudah mulai menampung pemuda Indonesia untuk setidaknya bergerak dan tidak monoton.
Mungkin tidak berlebihan apa yang saya ungkapkan tentang GK. Tapi disana pemuda benar-benar enjoy dengan potensinya. Mereka futsal, bernyanyi, kajian dsb. Semuanya terlihat bergerak menuju perubahan. Kecil memang tapi kita harus mengajak partisipasi pemuda lain dalam kebaikan ini. Mungkin GK adalah awal. Tapi tujuannya adalah pemuda seluruh Indonesia.
Semoga yang diharapkan Indonesia dari kaum mudanya bisa terwujud. Dan berdampak pada perubahan negeri tercinta Indnesia. Garuda Di Dadaku, Keadilan Di Hatiku. Bravo..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yahya Sinwar dan Naluri Kepahlawanan Ja’far bin Abi Thalib

  Ja’far bin Abi Thalib turun ke medan perang dengan keberanian, meski ada pesan tak biasa dari Nabi Muhammad bagi pasukan Mu’tah. Zaid bin Haritsah wafat, Ja’far langsung mengamankan panji Islam, tanda Islam tidak tunduk pada banyaknya pasukan Romawi. Tangan kanannya terputus, Ja’far hanya peduli pada panji Islam agar terus berkibar. Kibaran panji Islam bukan soal simbol belaka, ada kobaran semangat yang akan mendorong tiga ribu umat Islam yang berjibaku. Giliran tangan kiri Ja’far yang ditebas, sisa tangannya bersusah payah menarik kembali panji Islam agar tetap berkibar. Ja’far wafat dalam kondisi yang mengenaskan, panji dilanjutkan oleh Ibnu Rawahah dan berujung kematian juga untu dirinya. Khalid bin Walid hadir memberi angina segar dan mampu mengusir ratusan ribu pasukan romawi dari Mu’tah. Ja’far merupakan sahabat yang memiliki kapasitas kelas kakap, kemampuan bernegosiasi di hadapan Raja Najasyi berhasil mengamankan puluhan umat Islam di Ethiopia. Saat berduel dengan ped...

Jaminan Dewasa bukan Usia

Masalah dewasa selalu menjadi persoalan di tengah kebingungan orang menentukan standar apa yang harus dipahami. Soal standar dewasa ini memang sangat relatif. Sulit mencari sudut pandang yang objektif, sebab ukuran dewasa seseorang sangat banyak pertimbangannya. Melihat dari sudut satu tidak menutup perbedaan yang terbentang dari sudut pandang satunya. Belum lagi dilihat dari banyak ilmu yang berbicara tentang seperti apa dewasa sebenarnya. Bahkan saat kita mengatakan “masyarakat indonesia belum terlalu dewasa menyikapi masalah” , justru pernyataan itu akan berbalik. Dewasa kah orang yang mengatakan masyarakat belum dewasa? Dalam mata hukum misalnya, secara umum  batas usia seorang dewasa adalah 21 tahun. Tapi dalam undang-undang lainnya menentukan batas usia yang berbeda dalam memandang kedewasaan. Menurut sebagian ahli menyebut batas awal dewasa adalah usia 18 tahun. Sedangkan hukum Islam menyebut seorang baligh adalah dengan ihtilam, tumbuhnya rambut kemaluan dan usia t...

Perempuan Menutup Aurat atau Lelaki Menahan Nafsu?

Polemik patriarki selalu jadi tema pembahasan para feminism. Ada sudut pandang lain yang menurut mereka lelaki terlalu spesial dari perempuan.  Salah satunya soal perintah perempuan harus menutup aurat, lalu dihubungkan dengan soal tindakan kriminal, pemerkosaan dan menjaga kehormatan. Feminism melihat bukan soal perempuan yang harus menutup aurat, tapi lelakilah yang harus menahan nafsu. Dari sinilah perseteruan dimulai! Menurut saya, tidak ada polemik yang perlu diperpanjang, entah siapa yang memulai, tapi pembahasan ini seharusnya selesai sejak kedua titah itu dituliskan. Jika dilanjutkan, akhirnya muncul ribuan pertanyaan. Kenapa perempuan harus bertanggung jawab atas nafsu lelaki? Kenapa perempuan yang harus jaga diri dari lelaki, bukan sebaliknya? Dari pihak lain akan bertanya juga dengan konteksnya.  Menutup aurat itu kewajiban bagi perempuan, begitu juga menahan nafsu wajib bagi lelaki. Ego masing-masing yang membuat perdebatan ini tidak ada endingnya. Ada satu perspek...