Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Tidak Ada Ruang Bagi Pelaku LGBT Di Indonesia

Seharusnya, azab yang Allah timpakan kepada umat Nabi Luth dan istrinya sudah cukup menjadi peringatan bagi kaum LGBT. Ya, bahkan lebih dari cukup. Alasan turunnya azab, jelas karena perbuatan yang tidak beradab dan sangat dilaknat (gay, homo) oleh Allah. Pula dengan azabnya yang sudah jelas. Tapi masih saja ada yang mengelak. Atas nama human right, tafsir yang nyeleweng atau yang anggap penyebab hancurnya kaum Luth adalah karena bencana biasa bukan karena perilaku homo umatnya. Entahlah, mungkin masih banyak lagi alasan lain dari para penyembah LGBT. Tapi yang jelas Alquran tidak menerima perilaku itu. Untuk umat islam mungkin sudah jelas panduannya. Al-quran menyampaikannya sejak dulu dan sangat mudah dipahami. Jangan kita mau dipalingkan oleh setan dan iblis untuk menghalalkan praktik homo. Urusan sesat menyesatkan iblis ahlinya. Semenjak Iblis ditetapkan sesat oleh Allah karena menentang perintahnya. Sejak itulah iblis berjanji untuk terus mengajak sebanyak-banyaknya manusia ikut...

Ada Apa Dengan Indonesia ?

Artikel ini sudah diterbitkan di dakwatuna.com Oleh:  Azharrijal Animisme adalah ajaran yang pertama dianut oleh umat manusia di Indonesia. Begitulah telinga mendengar daripelajaran sejarah. Sesembahan sudah menjadi agamanya nenek moyang kita sejak dulu. Bukan Budha, Hindu, Kristen atau bahkan Islam sekalipun.Barulah agama-agama lain merasuk jiwa-jiwa polos masyarakat awwam, seperti Hindu dan Budha mulai memasuki ideologi kita. Dan Islam mampu menutupi kejahiliyahan dari semua ajaran yang sudah menyebar sebelumnya. Seperti itulah firman Allah menjelaskan bahwa Islam datang terakhir sebagai penyempurna ajaran-ajaran sebelumnya. Karena selarasnya ajaran Islam dengan fitrah manusia, sehingga Islam mudah menyebar di kalangan awwam Indonesia. Sampai padasaatnya menjelma menjadi agama mayoritasNegara Kesatuan Republik Indonesia.Tapi semakin kesini popularitas muslim Indonesia semakin menurun. Setidaknya setiap tahun muslim Indonesia terus menurun. Dari angka 90% ke 86% dan 80% hingga s...

Bungkamnya Media Atas Tuntutan Mahasiswa Sama dengan Menipu Rakyat

Artikel ini pernah diterbitkan di dakwatuna.com Oleh:  Azharrijal Salah satu fungsi media dimasa modern ini sebagai pembawa aspirasi rakyat. Sehingga yang jauh sekalipun bisa terekspos dan semua orang tahu. Lebih-lebih objek yang dituju, seperti: intoleran terjadi di ujung barat dan timur. Maka pemerintahan harus segera tahu dan menyelesaikan permasalahan yang ada.Tidak hanya itu, media juga sebagai jembatan antara rakyat dan pemerintahan begitu juga sebaliknya. Rakyat bisa menyampaikan aspirasi dan tuntutan kepada pemerintahan. Media juga sarana untuk kegiatan-kegiatan pemerintahan. Hasil rapat, perubahan UU, dsb. Hal-hal yang berkaitan dengan rakyat harus transparan sampai rakyat mengetahui.Tapi kini media dimanfaatkan pemerintahan untuk membungkam, menipu dan membodohi rakyat. Ke manapun Pak Jokowi blusukan tim dokumenter sudah siap. Lantas media memberitakan kegiatan tersebut dengan lelucon Jokowi merakyat. Seperti kunjunganJokowi ke TKP pembakaran hutan, media mengekspos sec...

Islam Agama Optimis

Islam Agama optimis. Ya itulah yang saya dapati setelah lama berlalang buana membaca Al-quran dan coba memahaminya. Ketika ustad-ustad sering mengatakan kepada kita untuk kembali kepada Alquran saat menghadapi masalah, gelisah, merana. Ketika guru ngaji mengajak kita untuk paham Alquran untuk menjalani hidup. Disinilah saya menemukan makna sebenarnya. Optimisme yang keluar memancar dari setiap ayat Alquran. Selalu saja, selalu. Rasa optimis itu muncul dengan deras kala kita merenungi perjuangan para nabi. Tidak ada yang mudah ujian mereka dan mereka tidak mengeluh. Nabi Luth dengan istrinya yang saling  bertentangan akhirnya Allah mengazab istrinya. Karena pilihannya adalah Allah atau istri (yang hanya ciptaanNya). Begitu juga Nabi Nuh, anak yang dicintainya membangkang ketika diajak untuk bersamanya menaiki bahtera.“”ساوي الي جبل يعصمني من ال...

Optimisme Pemuda

JASMERAH adalah modal bagi para pemuda. Karena sejarah dan peradaban tidak pernah lepas dari sosok pemuda. Karena sejarah adalah fakta bukan fiksi. Kita diobati dan didorong dengannya. Bisa karena gengsi, termotivasi atau hanya sekedar paksaan. Apapun alasannya sejarah tetap bahan dasar dari racikan peradaban yang harus dilakoni setiap pemuda. Sejarah tidak pernah bohong. Dia selalu berjalan menemani zaman yang berbeda dalam permasalahan yang sama. Itulah kenapa kita jangan sekali-kali melupakan sejarah. Muhammad dalam tugasnya menyampaikan risalah bersama pemuda disekelilingnya. Ali, Sa’ad bin abi Waqqash, Thalhah bin Ubaidillah, Zaid bin Tsabit mereka semua ada bersama Rasulullah. Menjalankan tugas umat, mereka mewakili umat di umurnya yang masih muda. Dan bukan rahasia lagi seorang proklamator kemerdekaan Indonesia Soekarno pernah berkata “berikan aku 10.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berukan aku 10 pemuda akan kuguncangkan dunia...