Langsung ke konten utama

JANGANLAH KAU BERSEDIH SAUDARAKU !!!


Dalam perjalanan hidupnya, manusia kerap kali dirundung masalah, karenanya, manusia menjadi tertegun dan termenung dalam kesedihan. Banyak faktor memang. Namun ketetapan adalah ketetapan. Tidak ada satupun manusia didunia ini yang meminta kepada Tuhan untuk hidup susah sehingga menyebabkan bersedih. Tapi apalah daya,  manusia tetap saja memborong sejuta keluhan yang menjadikan tetap bersedih  dan pesimis  dan sulit beranjak dan bangkit.
Jelas  dalam kesedihan tidak memberi efek kebaikan sedikitpun bahkan justru sebaliknya, hanya memberikan  kerugian  yang terus-menerus ada di dalamnya (kesedihan).. Ibnu Qayyim pernah berkata bahwa kata sedih (al-huzn) dalam Al-Quran  kecuali  dalam keadaan terlarang  seperti dalam  Q.S  Ali Imran: 139
 وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (139)
atau dalam keadaan dinafikan seperti dalam Q.S. Al-Baqarah: 38 .
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (38)
Masih dari perkataan Ibnu Qayyim, rahasia mengapa sedih dalam Al-Quran tidak muncul kecuali dalam keadaan tertentu, karena dalam kesdihan tidaklah memberi kemaslahatan bagi hati setiap yang sedih, dan juga kesedihan sangat disukai oleh syetan, karena jika seseorang dalam keadaan sedih yang akut maka syetan  dapat dengan mudah merampok  atau mencegat jalan yang ditempuh seorang mu’min, atau bahkan membelokannya pada hal-hal yang terlarang dalam islam.
Oleh karenanya, Rasulullah mengajarkan kepada kita agar berdoa setiap pagi dan sore untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT dari al-hamm (galau) dan al-huzn (sedih).
اللهم اني أعوذبك من الهم و الحزن و أعوذبك  من العجز و الكسل و أعوذبك من الجبن و البخل و أعوذبك من غلبة الدين وقهرالرجال
Artinya : Ya Tuhan, berilah aku perlindungan dari kedukaan hati dan kesedihan, dan lindungilah aku dari kelemahan dan kemalasan dan lindungilah aku dari sifat penakut dan bakhil dan  lindungilah aku dari lilitan utang dan paksaan orang lain.
Semoga kita dikuatkan dalam keadaan apapun sehingga tidak selalu mengeluh karena dalam keadaan sedih. Karena sesungguhnya Allah-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wallahu a’lam. Azhar/Red


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yahya Sinwar dan Naluri Kepahlawanan Ja’far bin Abi Thalib

  Ja’far bin Abi Thalib turun ke medan perang dengan keberanian, meski ada pesan tak biasa dari Nabi Muhammad bagi pasukan Mu’tah. Zaid bin Haritsah wafat, Ja’far langsung mengamankan panji Islam, tanda Islam tidak tunduk pada banyaknya pasukan Romawi. Tangan kanannya terputus, Ja’far hanya peduli pada panji Islam agar terus berkibar. Kibaran panji Islam bukan soal simbol belaka, ada kobaran semangat yang akan mendorong tiga ribu umat Islam yang berjibaku. Giliran tangan kiri Ja’far yang ditebas, sisa tangannya bersusah payah menarik kembali panji Islam agar tetap berkibar. Ja’far wafat dalam kondisi yang mengenaskan, panji dilanjutkan oleh Ibnu Rawahah dan berujung kematian juga untu dirinya. Khalid bin Walid hadir memberi angina segar dan mampu mengusir ratusan ribu pasukan romawi dari Mu’tah. Ja’far merupakan sahabat yang memiliki kapasitas kelas kakap, kemampuan bernegosiasi di hadapan Raja Najasyi berhasil mengamankan puluhan umat Islam di Ethiopia. Saat berduel dengan ped...

Jaminan Dewasa bukan Usia

Masalah dewasa selalu menjadi persoalan di tengah kebingungan orang menentukan standar apa yang harus dipahami. Soal standar dewasa ini memang sangat relatif. Sulit mencari sudut pandang yang objektif, sebab ukuran dewasa seseorang sangat banyak pertimbangannya. Melihat dari sudut satu tidak menutup perbedaan yang terbentang dari sudut pandang satunya. Belum lagi dilihat dari banyak ilmu yang berbicara tentang seperti apa dewasa sebenarnya. Bahkan saat kita mengatakan “masyarakat indonesia belum terlalu dewasa menyikapi masalah” , justru pernyataan itu akan berbalik. Dewasa kah orang yang mengatakan masyarakat belum dewasa? Dalam mata hukum misalnya, secara umum  batas usia seorang dewasa adalah 21 tahun. Tapi dalam undang-undang lainnya menentukan batas usia yang berbeda dalam memandang kedewasaan. Menurut sebagian ahli menyebut batas awal dewasa adalah usia 18 tahun. Sedangkan hukum Islam menyebut seorang baligh adalah dengan ihtilam, tumbuhnya rambut kemaluan dan usia t...

Perempuan Menutup Aurat atau Lelaki Menahan Nafsu?

Polemik patriarki selalu jadi tema pembahasan para feminism. Ada sudut pandang lain yang menurut mereka lelaki terlalu spesial dari perempuan.  Salah satunya soal perintah perempuan harus menutup aurat, lalu dihubungkan dengan soal tindakan kriminal, pemerkosaan dan menjaga kehormatan. Feminism melihat bukan soal perempuan yang harus menutup aurat, tapi lelakilah yang harus menahan nafsu. Dari sinilah perseteruan dimulai! Menurut saya, tidak ada polemik yang perlu diperpanjang, entah siapa yang memulai, tapi pembahasan ini seharusnya selesai sejak kedua titah itu dituliskan. Jika dilanjutkan, akhirnya muncul ribuan pertanyaan. Kenapa perempuan harus bertanggung jawab atas nafsu lelaki? Kenapa perempuan yang harus jaga diri dari lelaki, bukan sebaliknya? Dari pihak lain akan bertanya juga dengan konteksnya.  Menutup aurat itu kewajiban bagi perempuan, begitu juga menahan nafsu wajib bagi lelaki. Ego masing-masing yang membuat perdebatan ini tidak ada endingnya. Ada satu perspek...