Sering kali kita lepas kontrol perihal fokus perhatian kita,
fokus kita kadang hanya pada haal-hal yang benar-benar kita rasakan itu besar,
sedangkan haal kecil seringkali melupakannya, memang sulit fokus pada hal kecil
jikalau kita tidak menganggap hal itu ada, bahkan seakan kita tidak membutuhkan
akan hal kecil itu, dan itu saya alami kejadian itu.
Suatu ketika saya dengan teman saya pulang dari sekolah
berjalan di pinggir jalan raya yang ramai dengan kendaraan, kala itu jam pulang
sekolah sekitar pukul 13.00. mesin mobil angkutan umum menderru-deru dan
klakson setiap kendaraan saling sahut bergantian satu sama lain, pokoknya jalan
raya saat itu terlihat sangat semwarut dan sangat memuakan telinga saya dan
teman. Tak ada angin tak ada hujan temen saya bertingkah aneh dengan kerutan di
wajahnya seperti mencari-cari sesuatu di sekelilingnya, padahal saya tidak
melihat apapun di sekitar kita berjalan, akhirnya saya putuskan untuk bertanya
kepada dia, “ada apa sih sob,,?” Tanyaku.
Lalu dia menjawab sambil muka mengerut dan pandangan mencari
sesuatu yang tidak jelas sambil menggeleng-geleng kepala dengan pelan “saya
denger suara nyamuk,”.
Saya terperangah dengan perkataannya, “hah?? Mana ada siang
bolong gini nyamuk berkeliaran sob..?? yang ada juga itu suara bising
mesin-mesin angkot sana ”.
“tidak, ini beneran sejenis nyamuk gitu, dia menghiung
terius mengelilingi kita tapi ga tau dimana dia” tegas dia menjawab sambil
mencari-cari sumber suara itu.
“lahh,, aneh-aneh saja kau sob.” Kata saya.
Kita masih berjalan berdampingan menuju pulang, tapi dia
masih saja sesekali mencari asal suara yang tidak saya dengar sejak awal dia
mendengarnya. Tiba-tiba berhenti dari jalannya, sehingga saya tepat berada di
depannya dengan jarak satu langkah, dan ternyata dia sedang melihat gerak-gerik
lalat yang terus berputar di sekitar kita, kala itu pula saya sadar dan percaya
bahwa suara itu berasal dari lalat, walau tadi sempat tidak percaya, tapi cukup
kagum dengan kekuatan fokus teman saya yang satu ini,
“beneran hebat kamu sob, tengah suar-suara bising angkutan
umum, masih aja denger suara kecil gitu, “ pujiku sama kemampuan fokus dia.
“ah ngga juga, orang telinga diciptakan sama kanan dan kiri”
jawabnya dengan santai.
“ya tapikan, jarang orang mendengar suara kecil gitu di
tengah suara berisik gini, dan buktinya sayapun tidak mendengar suara lalat
berkeliling yang kamu dengar.” Tegasku.
“kalo itu memang benar, karena itu tergantung pada
dirimu, apakh itu (suara kecil si lalat)
menjadi penting bagimu, atau kamu lupakan sehingga kamu tidak memfokuskan pada
suara kecil itu kan,” jawab dia, sambil lanjut jalan.
“coba kamu dalam keheningan malam dan gelap sob, pasti kamu
akan memfokuskan pada suatu yang akan terjadi, entah itu suara ataupun sesuatu yang
akan datang kepadamu, dan pada saat itu
berarti kamu lebih hebat kan sob, bisa fokus padahal suara atau sesuatu belum
datang, walaupun karena takut hhaa,,” lanjut dia sambil ketawa.
“iya juga sih, hhe” jawabku simpel, sambil pegang kepala
kebingungan.
“saya contohkan deh,,”
Diapun melihat batu kerikil
yang ada di depan kita, dan mengambilnya satu. Masih sambil berjalan,
lalu batu itupun dia lempar tepat ke trotoar yang kita injak, dan “bruk” menghasilkan suara, jelas
saya dan dia mendengar suara itu.
Lalu dia bertanya “kamu dengar kan suara tadi sob??”
“iya saya denger sob” jawab saya.
“tuhkan itu bergantung pada diri kita sendiri menganggap hal
itu benar-benar ada dan penting, tapi coba kalau tidak menganggap hal itu penting, gak munkgin kamu mendengar
suara itu.?”
Akhirnya kita pun berjalan dan sampai ke rumah masing-masig.
****
Terkadang kita hanya memusatkan fokus kita pada hal-hal yang
besar, sayangnya kita melupakan hal-hal yang kecil yang mungkin bisa
berakibat besar. Walau teman saya mengatakan
bahwa suara kecil yang dia dengar adalah suara nyamuk dan pada hakikatnya itu
adalah suara lalat, tapi disini masalah di benar atau tidak jawabannya, tapi
kemampuan fokus dia pada hal sekecil itu yang kadang kita melupakan itu, hal
seperti ini bisa diselaraskan bagaimana seseorang menganggap nikmat Allah itu
selalu ada walaupun itu kecil, tapi sanggup memfokuskan diri dan pikiran bahwa
sekecil apapun rizkiNya itu tetap pemberian yang besar dari Allah. Tapi jika
hal-hal kecil kita lupakan, maka nikmat sbesar apapun ari Allah kita selalu
menganggapnya itu kurang dan sedikit.
Selain dari keadaan itu, ada juga yang mendengar hal kecil
eperti itu tapi dia tidak menghiarukannya. Sehingga bisa di ambil hipotesis,
bahwa orang yang mengganggap hal kecil itu ada, dan menghiraukannya maka dia
akan lebih memperhatikannya jika itu hal yang besar begitu juga dalam nikmat
Allah, walaupun itu kecil dia tetap menghitung bahwa itulah rizki Allah apalagi
kalau itu nikmat yang besar. Tapi yang menganggap nikmat Allah yang besar itu
kecil maka nikmat kecil akan kita anggap itu tidak ada.
Tapi kekhilafan yang kita alami seperti ini selalu kita
anggap kecil pula. Maka mulai sekarang sudah waktunya kita fokus dan
memperhatikan segala hal entah itu kecil ataupun besar, sehingga dengan begitu
syukur kita terhadap nikmat akan terus kita lantunkan, dan kita akan selalu
merasakan bahwa Allahlah pemberi sebesar-besarnya nikmat.
Komentar
Posting Komentar