Waktu bagaikan pedang, kita harus menjinakannya dan
menggunakannya dalam kebaikan jika tidak maka pedang itu yang justru akan
mematikanmu dan menghancurkanmu. Waktu lebih berharga dari emas,
semahal-mahalnya emas tentu jika lebih banyak emasnya harga akan lebih mahal
dan emas akan kita dapatkan lebih banyak jika waktu kita manfaatkan dengan
baik, dan emas bukan termahal di dunia ini banyak hal-hal lain yang lebih mahal
dari emas jika waktu kita manfaatkan dengan baik, maka memanfaatkan waktu yang
ALLah berikan kepada kita akan menjadi harga mati untuk kehidupan di dunia ini.
Dalam Quran yang Allah turunkan nabi akhir Zaman terdapat
banyak ayat yang mengingatkan kita yang sering disebut qasamullah seperti wal
fajr, wal ‘ashr, wallail idza yagsya, waddhuha, wassyamsyi wadhuhaha,,, itu
semua mengingatkan pada kita bahwa waktu amatlah berharga dan menjadian
perhatian besar pula dalam Al-quran. Wujudnya peringatan seperti ini oleh Allah
melalui Quran bukan berarti menjadi beban bagi kita, tapi justru ini menjadi lahan
amal yang besar bagi kita, kesempatan yang selalu terbuka yang tidak mungkin
kembali.
Kaum-kaum atau bangsa yang sukses bisa dilihat dari
bagaimana mereka memanfaatkan waktu, itu terbukti seperti negeri Nippon jepang,
mereka sukses karena keinginan yang kuat dan diiringi dengan kegigihan dan
ketekunan setelah Hiroshima dan Nagasaki di bom oleh sekutu, dan mereka bisa
dari keterpurukan itu, ini jadi bukti bagaimana memanfaatkan waktu yang ada
menjadi sangat mahal harganya disbanding apapun di dunia ini.
Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim tanpa memandang
umur,
Ilmu pun menjadi faktor kesuksesan entah itu bangsa, ataupun
perorangan. Oleh karenanya Islam mewajibkan menuntut ilmu bagi setia muslim,
tanpa memandang umur, daerah, bahasa ataupun faktor sosial dan ekonomi, karena
dari sanalah kita bisa memanfaatkan waktu dan hasilnya dengan ilmu lah kita
mencapai semua karena waktu yang Allah berikan telah kita manfaatkan dengan
baik.
Dalam kehidupan khususnya penuntut ilmu ada 3 hal yang harus
dipercepat dalam pelaksanaannya ;
1. >
Makan, mempercepat makan
tidak mengartikan kita terburu-buru saat makan, maka teorinya adalah bagaimana
caranya kita makan dengan tenang tapi cepat menyelesaikan, oleh karena itu
Rasul bersabda agar berhenti makan sebelum kenyang, tidak makan terlalu kenyang
hingga menjadikan rasa kantuk yang membuat kita tidur dan berakibat pada
penghamburan waktu dengan pekerjaan yang kurang bermanfaat.
2. > Menulis, dalam pembelajaran
formal tingkat atas mungkin kita jarang disuruh untuk menulis tapi mencoba
untuk memahami apa yang kita dengar, al ilmu shoydun wal kitabatu qoyiiduhu
maka menulis ulang apa yang kita paham adalah lebih baik. Tentu akan banyak
ilmu yang kita serap kemanapun kita melangkah, maka tulislah dengan cepat maka
dengan seperti itu akan banyak tulisan yang tercipta dari tangan kita, bukan
berarti terburu-buru dalam menulis hingga tulisan tidak terbaca, dengan
filosofi cepat dalam menulis sehingga kita bisa menulis hal-hal dan ilmu lain
dan dalam waktu yang ada akan banyak tulisan tercipta lebih cepat maka lebih
banyak.
3. > Berjalan, mempersingkat dalam perjalanan
sangat baik walau mungkin tidak terlihat efek besar dari berjalan, kebiasaan
mempercepat saat berjalan akan mempengaruhi seluruh gerakan dan kebiasaan kita
dalam sehari-hari, walau dari cepat berjalan 2 menit yang tersingkat tapi itu
menjadi mahal harganya jika perhitungkan dalam kurun waktu lama. Japanese pun
yang terkenal dengan ketekunannya mereka begitu cekatan saat berjalan, akan
terlihat indah jika dalam keramaian seperti Jakarta mereka bergerak dengan
gesit. Majulah Negara Ini
.
Komentar
Posting Komentar