Syubhat di pandangan masyarakat awwam berarti keraguan atau ketidak
pastian, juga seperti itulah arti syubhat di KBBI, tapi dalam fiqh dakwah
syubhat berarti sebuah kezaliman yang ditutupi dengan kebaikan, sehingga
disebut syubhat karena kesalahan atau kezaliman yang musuh kita (kafir)
ditutupi dengan sesuatu yang baik sehingga seakan diterima di islam, uslub dan
yang lainnya justru menyimpang dari islam.
Dalam ilmu dakwah, salah satu uslub dakwah adalah menghapuskan
syubhat-syubhat yang menyebar di hamparan dunia
ini, mengapa syubhat-syubhat itu harus dihapuskan, karena syubhat yang
disebarkan oleh musuh kita memiliki tujuan yang terorganisir, visi yang
membahayakan islam dan tentu ingin menghancurkan islam. Dan yang justru menjadi
pikiran bagi kita adalah sandaran mereka (musuh) saat membuat sebuah
kesyubhatan, yaitu masdar mereka dalam merancang syubhat-syubhat bagi dakwah
islam, dan salah satu yang menjadi masdar bagi mereka menciptakan kesyubhatan
bagi dakwah islam adalah awamnya manusia (kebodohan)
Tak perlu jauh kita berpikir bagaimana itu terjadi, salah satu efek
awam masyarakat terlihat saat PEMILU, jelasny karakter dan sifat buruk di
beberapa calon tidak membuat mereka kekurangan suara di PEMILU, justru mereka
bisa meraup lebih banyak suara ketimbang
calon yang padahal sudah jelas karakter kebaikannya, tapi mengapa keburukan dan
kejahatan masih saja terpilih di bumi nusantara ini, adalah karena keawaman
umat dalam mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Ini hanya salah satu
fakta bagaimana keawaman dan kebodohan umat menjadi senjata boomerang bagi
mereka karena musuh mengambil keawaman
umat untuk dijadikannya syubhat-syubhat dakwah islam terhadap umat, disinilah
perang sesungguhnya terjadi, saling lawan dan saling serang antara kebaikan dan
kejahatan seakan hal biasa terjadi tanpa berkeyakinan harus membela kebenaran,
itulah masyarakat awwam yang tertipu dengan syubhat-syubhat musuhnya mereka
yang diciptakan atas dasar keawaman mereka sendiri. Kejadian nyatanya bisa digambarkan dengan
Islam yang menyebarkan dakwah islam kepada seluruh penjuru, dan musuh
mengetahui itu lalu mencari kelemahan dan itu adalah keawaman masyarakat kita,
dan mereka munculkan kesyubhatan untuk masyarakat dengan menghancurkan nama dakwah
islam, karena keawaman masyarakat mereka hanya mengiyakan semua itu sekan itu
benar karena sifat syubhat yang menyerupai kebenaran yang akhirnya masyarakat
kita pikirkan itu justru menyerang balik mereka karena ketidaksadaran bahwa itu
hanya syubhat ciptaan musuhnya.
Inilah yang saya maksud harus dipikirkan, yaitu bagaimana agar
salah satu sumber musuh dalam memunculkan syubhat bagi dakwah kita harus ditutup.
Dengan cara menebar pendidikan pada seluruh penjuru masyarakat dan pengetahuan
keagamaan sehingga melahirkan umat yang berilmu yang tidak bisa ditipu dengan
syubhat-syubhat mereka yang ingin menghancurkan dan menghalangi dakwah kita.
Mari kita bersama cerdaskan rakyat, mengangkat derajat dengan ilmu dan
pendidikan, menutuo kesempatan musuh menciptakan kebohongan dan membodohi
masyarakat kita.
Komentar
Posting Komentar