duduk sedikit termenung dalam sebuah acara akbar yang akan saya alami hanya sekali dalam hidup ini.
tapi apa daya kata "pengabdian" yang mengganggu saya dalam keadaan ini
bukan untuk menghindarinya, tapi justru mendapatkannya
sayaang sekali saya gagal untuk itu
untukmencapai target yang telah dibangun selama beberapa tahun
menunggu di atas indahnya hiasan kursi
satu persatu sobat terbaik (mungkin) dipanggil
hingga no ke 3 menuju panggilan itu
barulah otak ini bekerja sama dengan hati
akan panggilan terhadap mereka yang berarti keputusan PENGABDIAN
hingga no 4 harapan untuk dipanggil masih pudar
keingina yang insyaallah mulia ini masih belum tercapai
terpikir jatah 1 orang lagi, sedang hati ini merasa ada 1 lagi yang lebih pantas
lalu.. mana jatah panggilan saya
mengapa air mata tiba-tiba mengalir
ini belum waktunya kawan
ini baru sambutan, mengapa kau keeluarkan secepat itu??
dekapan jas biru kanan dan kiri semakin rapat
dengan ketidak tahuan bahwa air mata ini
keluar karena tujuan mulia yang dibentuk beberapa tahun kebelakang ternyata punah
mereka berusaha mendiamkkan air mata meski tanpa tahu sebabnya
menngapa????? tujuan mulia ini ditolak
mungkin karena tidak saya katakan,? tapi perilaku ini sudah diusahkan.
atau memang tidak pantas? tapi mengapa suaraa rakyat bawahan mengatkan saya? meminta sayaa??
mengabdi menjadi yang saya harus lakukan?? berilah saya kesempatan untuk membayar semua yang telah kau berikan melalui pengabdian ini.
Komentar
Posting Komentar