Kadang kita terbawa pada suatu pemikiran karena keberadaan kita dalam kemiskinan, hidup dalam kekurangan, tak memiliki harta berlimpah sedang rasa keimanan dan ketaqwaan padaNya merasa telah dilakukan, dimanakah kemurahan Tuhan yang bersifat Maha Kasih dan Sayang ? Demikian kadang terbesit dalam pemikiran diantara kita.
Dan pula membandingkan terhadap mereka yang tidak beriman bahkan jelas ingkar pada Tuhan, justru mereka berada dalam bergelimangnya harta, mereka tidak dalam kemiskinan dan kekurangan, dalam kesehariannya hidup dengan kemewahan
, bahkan bertambah-tambah harta kekayaannya.
Yang demikian kadang ada diantara kita, adanya pikiran atau godaan keraguan atas kasih Tuhan, yang lebih parah lagi kadang muncul keraguan tentang sesungguhnya adanya Tuhan, yang karena merasa sudah dengan sepenuh hati sepenuh jiwa mendekat beribadah memohon kepadaNya, namun bagai tak ada respon tak ada pemberian kemurahan dariNya.
"sikapi kenikmatan duniawi dengan sabar dan tawakal"
bagaimana tidak,?? kita selalu melupakan hal sepele ini, yang berefek sangat besar dan parah jika di biarkan. ini lebih ditekankan bagi yang mempunyai sebuah kelebihan, jelas dan tegas Tuhan kita menerangkan bahwa harta benda dan apapun bentuk kebahagiaan pangkat, derajat, kesuksesan adalah kenikmatan duniawi atau perhiasan dunia semata. ya perhiasan yang kita tahu suatu saat nanti perhiasan itu mungkin rusak, mungkin hilang itulah yang kita pegang dan adung-agungkan selama ini. padahal ada yang lebih utama dari itu yakni syurga.
Demikianlah , bagaimana kita harus menyikapi nikmatnya duniawi ini dan bagaimana menyikapi penderitaan , kekurangan atau kemiskinan."perlu dicamkan harta itu ujian, tidak selalu berkah "
Komentar
Posting Komentar