ternyata benar juga,coretan di dinding-dinding kota tak hanya sekadar coretan, tapi merek yang ingin tampil di hadapan publik yang mungkin juga tak sanggup atau tak diberi kesempatan,,
terkadang justru kita resah dengan coretan dinding itu, dan menganggap sampah. membuat resah juga iya, entah itu yang mencoretnya, ataupun yang melihatnya,, mereka (pencoret) merasa resah akan tidak tampilnya mreka, juga resah akan musuhnya yang tidak suka dengan coretan itu.
dan yang melihat pun resah mereka anggap coretan sebagai pemberontakan, karena coretan bisa mengenai mental setiap yang melihat entah menjadi down, marah, ingin gabung ataupun yang lainnya.
yang penting keduanya sama2 resah, tapi trus saja terjadi,, paraaaahh.
hal kecil tapi berpengaruh besar tterhadap diri atau jami, mereka anggap itu sebagai kucing hitam yang siap menerkam dengan kuku-kuku tajam, untuk melawan musuhnya, mereklah musuhnya yaitu penindas orang yang menganggap remeh coretan dinding di setiap sudut kota.
hah, suliitt, apa yang harus dilakukan.???
after listening coretan di dinding-iwan fals
terkadang justru kita resah dengan coretan dinding itu, dan menganggap sampah. membuat resah juga iya, entah itu yang mencoretnya, ataupun yang melihatnya,, mereka (pencoret) merasa resah akan tidak tampilnya mreka, juga resah akan musuhnya yang tidak suka dengan coretan itu.
dan yang melihat pun resah mereka anggap coretan sebagai pemberontakan, karena coretan bisa mengenai mental setiap yang melihat entah menjadi down, marah, ingin gabung ataupun yang lainnya.
coretan di dinding |
hal kecil tapi berpengaruh besar tterhadap diri atau jami, mereka anggap itu sebagai kucing hitam yang siap menerkam dengan kuku-kuku tajam, untuk melawan musuhnya, mereklah musuhnya yaitu penindas orang yang menganggap remeh coretan dinding di setiap sudut kota.
hah, suliitt, apa yang harus dilakukan.???
after listening coretan di dinding-iwan fals
Komentar
Posting Komentar