Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Berjuang Bersama Umat

Sedih, terharu, bangga yang kita rasakan pada 4 Nopember kemarin. Kita merasakan bagaima ghiroh umat islam begitu luar biasa, mereka serentak bergerak membela agamanya yang dinistakan. Di lapangan umat islam saling sayang, saling tolong menolong. Sehingga kita bisa menggambarkan bagaimana yang terjadi pada peperangan zaman Rasulullah. Terbayang bagaimana sahabat saling berpangku melindungi Rasulullah di perang Uhud. Setiap muslim disana berebut memberikan apapun yang dimilikinya, makanan, snack, harta, tenaga bahkan suara.   Peran masjid (istiqlal) menjadi benar-benar terasa, sebagaimana Rasulullah menjadikan masjid sebagaimana tempat awal untuk membangun peradaban islam di madinah. Masjid bukan sebatas untuk shalat, disana kita berlatih menghadapi hiruk-pikuk dunia ini.   Lihatlah islam rahmatan lil ‘alamin itu. Sebagin garda terdepan melindungi ulama dan kedamaian demonstran yang jumlahnya 2 jutaan. Bukan hal mudah menertibkan umat yang datang dari beragam daerah dan te...

Ketika 4 Nopember ...

Hari ini bukan hari biasa bagi kami Terlepas dari demonstran yang di jalan, setiap hati kami menolak penistaan agama Selemah iman, sekuat itu sebagian dari kami melawan Sayyidul ayyam memberi ekstra tenaga untuk sekedar menyuarakan suara rakyat kepada pemimpin dholim Aksi ini penuh dengan cinta dan damai Kedatangan kami bukan untuk bertemu saudara, karena kami semua saudara Bukan juga menentang aparat keamanan, karena kami tidak anarkis Kami ingin menunaikan hak demonstrasi dalam dunia konstitusi Pak Presiden... Jika bapak sedang lelah, biarlah kami sediakan kurma dan madu. Sehingga bapak bisa menemui para ulama di depan istana. Jika bapak tidak mampu melangkah, biarlah kami datang menjengukmu. Sehingga aspirasi bisa tersampaikan Jika bapak gentar karena orang-orang di belakang. Kabarkan kepada kami, biar kami yang melawannya. Sehingga rakyat tidak perlu cemas lagi. Jika bapak takut kehilangan tahta RI 1, biarlah itu melayang. Karena sesungguhnya itu sebuah ujian.

Surat Untuk Ibu Pertiwi

Oleh : Iqbal M Nursalim  (Mahasiswa Universitas Omdurman - Sudan) Telah tiba saat dimana letupan-letupan kecil bersatu menjadi sebuah ledakan yang begitu dahsyat. Telah tiba saat dimana rakyat muak dengan kekuatan hukum yang dipermainkan dan tak bisa apa-apa. Telah tiba saat dimana masyarakat dipertontonkan dengan ketidakadilan dan penegakan hukum hanya sebuah ocehan belaka. Mungkin hukum sedang sakit sehingga kami harus menjenguknya. Mungkin penegak hukum dalam keadaan yang sulit sehingga kami harus mendukungnya. Mungkin ada pihak yang mengganggu penegakan hukum sehingga kami harus melawannya. Mungkin ada pihak yang tidak suka jika negri ini berkeadilan sehingga kami harus membinasakannya. Siapapun itu, pihak manapun itu, tidak menjadi penghalang untuk menjadikan negeri ini berkeadilan. Wahai ibu pertiwi... Hari ini kami datang untuk menjenguk hukum yang sedang sakit. Wahai ibu pertiwi... Hari ini kami datang untuk mendukung para penegak hukum. Wahai i...

Menyadari Peran Worldview dalam Suatu Peradaban

Sumber : http://www.penapembaharu.com/2016/11/01/menyadari-peran-worldview-dalam-suatu-peradaban/ Dalam sebuah acara kuliah umum atau seminar Dr. Hamid Fahmy Zarkasy menceritakan bagaimana seorang ibu mengatakan bahwa Amerika sangat islami. Ketika dijelaskan, islami yang dimaksud ibu itu adalah kedisiplinan, kerapihan dan ketertiban lalu lintas. Apakah seperti itu yang disebut islami ? tentu tidak. Dalam menilai kemajuan atau kemunduran sebuah peradaban tidak hanya materi yang kita lihat. Ada non-materi yang sering terlupakan, bahkan bisa jadi yang non-materi ini yang lebih fundamental untuk sebuah peradaban. Seorang kafir yang bersih tidak lebih islami dari seorang mu’min. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis (QS At-Taubah : 28). Di luar perdebatan ayat ini, seorang yang bernilai tinggi dalam hal materi seperti kebersihan, kedisiplinan belum tentu tinggi dihadapan Allah jika non-materi bernilai rendah. Disinilah worldview atau cara...