Langsung ke konten utama

hikmah banjir JAKARTA

hujan terus mengguyur dunia ini, tapi sorotan indonesia tetap pada ibu kotanya adalah kota banjir JAKARTA yang lagi-lagi terendam banjir yang tak henti hingga sampai hari ini, sedang keadaan mereka warga di posko sangat membutuhkan bahan pangan untuk konsumsi sehari-hari. tapi tetap dipandangan saya, dan kita semua harus memandang bahwa itu semua memiliki hikmah.
-hujan itu berkah, jangan bilang hujan itu musibah lihat apa yang dikatakan gub.jkt bahwa hujan itu musibah, dia jelas seorang muslim tapi dengan mudahkan bahwa hujan itu musibah. padahal Allah sampaikan hujan sebagai rezeki bagi manusia lalu mengapa itu jadi musibah, itulah manusia sendiri yang menjadikan  rezeki itu jadi musibah, seperti kompor gas yang sangat berguna dan lebih mudah dipakai justru bisa jadi musibahkan dengan penggunaan yang nyeleweng. JANGAN PERNAH BILANG REZEKI ALLAH ITU MUSIBAH.
-langit menangis, ungkapan yang diungkap diberbagai media, yang mengajak pada kita apakah masih ingat dengan malam tahun baru itu, ketika jakarta menghabiskan 46M untuk menembaki langit dengan ribuan petasannya, yang membuatnya sekarang menangis, tangisan langit untung masih tertahan tidak langsung saat  ditembak tapi ia puntak ckup kuat untuk menahan tangisan itu, sehingga ia luapkan pada minggu-minggu selanjutnya.
-sampah balik ke daratan, bukan ungkapan atau perihal kata tapi pernyataan yang benar adanya, tapi ini menjadi hikmah bagi setiap orang , apa itu? lihatlah sampah-sampah yang kembali berserakan di halaman mereka mereka, di rumah mereka. lagi-lagi seakan sampah dan sungaiciliwung berkata pada pembuanng sampah sembarang. ini sampah yang kalian buang saya kembalikan, sampah yang kalian serakan di perairan yang menyebabkan banjir saya serakan kembali di rumah dan halaman kalian.

dari semua itu apakah kita sadar atas semua ini? apakah kita masih saja seperti itu? masihkah kita biarkan itu semua?

Komentar

  1. Definitely imagine that which you said. Your favorite reason seemed to be at the web the simplest thing to keep in mind of. I say to you, I certainly get annoyed while people think about concerns that they plainly don't recognise about. You managed to hit the nail upon the top as neatly as outlined out the entire thing with no need side effect , folks could take a signal. Will likely be again to get more. Thank you capitalone com login

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yahya Sinwar dan Naluri Kepahlawanan Ja’far bin Abi Thalib

  Ja’far bin Abi Thalib turun ke medan perang dengan keberanian, meski ada pesan tak biasa dari Nabi Muhammad bagi pasukan Mu’tah. Zaid bin Haritsah wafat, Ja’far langsung mengamankan panji Islam, tanda Islam tidak tunduk pada banyaknya pasukan Romawi. Tangan kanannya terputus, Ja’far hanya peduli pada panji Islam agar terus berkibar. Kibaran panji Islam bukan soal simbol belaka, ada kobaran semangat yang akan mendorong tiga ribu umat Islam yang berjibaku. Giliran tangan kiri Ja’far yang ditebas, sisa tangannya bersusah payah menarik kembali panji Islam agar tetap berkibar. Ja’far wafat dalam kondisi yang mengenaskan, panji dilanjutkan oleh Ibnu Rawahah dan berujung kematian juga untu dirinya. Khalid bin Walid hadir memberi angina segar dan mampu mengusir ratusan ribu pasukan romawi dari Mu’tah. Ja’far merupakan sahabat yang memiliki kapasitas kelas kakap, kemampuan bernegosiasi di hadapan Raja Najasyi berhasil mengamankan puluhan umat Islam di Ethiopia. Saat berduel dengan ped...

Jaminan Dewasa bukan Usia

Masalah dewasa selalu menjadi persoalan di tengah kebingungan orang menentukan standar apa yang harus dipahami. Soal standar dewasa ini memang sangat relatif. Sulit mencari sudut pandang yang objektif, sebab ukuran dewasa seseorang sangat banyak pertimbangannya. Melihat dari sudut satu tidak menutup perbedaan yang terbentang dari sudut pandang satunya. Belum lagi dilihat dari banyak ilmu yang berbicara tentang seperti apa dewasa sebenarnya. Bahkan saat kita mengatakan “masyarakat indonesia belum terlalu dewasa menyikapi masalah” , justru pernyataan itu akan berbalik. Dewasa kah orang yang mengatakan masyarakat belum dewasa? Dalam mata hukum misalnya, secara umum  batas usia seorang dewasa adalah 21 tahun. Tapi dalam undang-undang lainnya menentukan batas usia yang berbeda dalam memandang kedewasaan. Menurut sebagian ahli menyebut batas awal dewasa adalah usia 18 tahun. Sedangkan hukum Islam menyebut seorang baligh adalah dengan ihtilam, tumbuhnya rambut kemaluan dan usia t...

Perempuan Menutup Aurat atau Lelaki Menahan Nafsu?

Polemik patriarki selalu jadi tema pembahasan para feminism. Ada sudut pandang lain yang menurut mereka lelaki terlalu spesial dari perempuan.  Salah satunya soal perintah perempuan harus menutup aurat, lalu dihubungkan dengan soal tindakan kriminal, pemerkosaan dan menjaga kehormatan. Feminism melihat bukan soal perempuan yang harus menutup aurat, tapi lelakilah yang harus menahan nafsu. Dari sinilah perseteruan dimulai! Menurut saya, tidak ada polemik yang perlu diperpanjang, entah siapa yang memulai, tapi pembahasan ini seharusnya selesai sejak kedua titah itu dituliskan. Jika dilanjutkan, akhirnya muncul ribuan pertanyaan. Kenapa perempuan harus bertanggung jawab atas nafsu lelaki? Kenapa perempuan yang harus jaga diri dari lelaki, bukan sebaliknya? Dari pihak lain akan bertanya juga dengan konteksnya.  Menutup aurat itu kewajiban bagi perempuan, begitu juga menahan nafsu wajib bagi lelaki. Ego masing-masing yang membuat perdebatan ini tidak ada endingnya. Ada satu perspek...