Langsung ke konten utama

SHARE

mungkin ga mungkin tuh urusan tuhan, taqdir, tapi urusan kita juga,. yaiyalah mana mungkin kita dapat semua ini dengan sendirinya tanpa usaha. bosen ya dnger kyk gni., sma gw jga, wkwk./
tapi yang dipermasalahkan tuh, usaha itu. terkadang usaha di artikan terlalu  vakum, padahal beberapa hal juga termasuk dalam usaha. jangan bermodus bahwa kita harus fokus dengan yang kita harapkan, padahal usaha yang lain tuh jika dibenarkan juga bisa fokus tohh..

sharing... ni.
saya bisa disebut orang malas, tiap pagi hampir ga prnah kelewat tuh yang namanya nawm shobah (tidur pagi) dulu. tapi apa maksd saya sperti itu, inilah saya memanfaatkan waktu dan kesempatan yang telah diberikan dengan fokus, mengerjakan semuanya dengan sisa tenaga yang ada, jangan sia-siakan laahh., selama itu masih sanggup, ayoolah coba berfikir,, walaupun dengan pikiran untuk mengagungkan diri, itu lebih baik daripada mendiamkan diri dengan merasa cukup, saya bahkan sering memaksakannya tapi itu menyenangkan ,., sumpaahhh.
jadi 1 dalam 10,. mungkin teori saya ini agak berlawanan dengan beberapa teori para motivator. yang harus memfokuskan pada satu titik, sedang saya dalam 10 masalah memfokuskan semuanya. berbamnding terbalik memang, disinilah dibutuhkan kegesitan dan lincah.
orang sering bilang saya lincah, gesit bgt pdhal tidur pagi jalan., haha , emg bner sh tapi kita kan hrus bisa seimbang lhoo.,
dalam beberapa hal, saya kadang gagal saat harus memfokuskan ke banyak hal dalam satu waktu, tapi saat saya mmerasakan itu, saya cukup mudah untuk bangkit. dan jujur saja salah satu yang membuat saya sanggup menghadapi beberapa tekanan tuh karena salah satu idola saya..
look at this video..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yahya Sinwar dan Naluri Kepahlawanan Ja’far bin Abi Thalib

  Ja’far bin Abi Thalib turun ke medan perang dengan keberanian, meski ada pesan tak biasa dari Nabi Muhammad bagi pasukan Mu’tah. Zaid bin Haritsah wafat, Ja’far langsung mengamankan panji Islam, tanda Islam tidak tunduk pada banyaknya pasukan Romawi. Tangan kanannya terputus, Ja’far hanya peduli pada panji Islam agar terus berkibar. Kibaran panji Islam bukan soal simbol belaka, ada kobaran semangat yang akan mendorong tiga ribu umat Islam yang berjibaku. Giliran tangan kiri Ja’far yang ditebas, sisa tangannya bersusah payah menarik kembali panji Islam agar tetap berkibar. Ja’far wafat dalam kondisi yang mengenaskan, panji dilanjutkan oleh Ibnu Rawahah dan berujung kematian juga untu dirinya. Khalid bin Walid hadir memberi angina segar dan mampu mengusir ratusan ribu pasukan romawi dari Mu’tah. Ja’far merupakan sahabat yang memiliki kapasitas kelas kakap, kemampuan bernegosiasi di hadapan Raja Najasyi berhasil mengamankan puluhan umat Islam di Ethiopia. Saat berduel dengan ped...

Jaminan Dewasa bukan Usia

Masalah dewasa selalu menjadi persoalan di tengah kebingungan orang menentukan standar apa yang harus dipahami. Soal standar dewasa ini memang sangat relatif. Sulit mencari sudut pandang yang objektif, sebab ukuran dewasa seseorang sangat banyak pertimbangannya. Melihat dari sudut satu tidak menutup perbedaan yang terbentang dari sudut pandang satunya. Belum lagi dilihat dari banyak ilmu yang berbicara tentang seperti apa dewasa sebenarnya. Bahkan saat kita mengatakan “masyarakat indonesia belum terlalu dewasa menyikapi masalah” , justru pernyataan itu akan berbalik. Dewasa kah orang yang mengatakan masyarakat belum dewasa? Dalam mata hukum misalnya, secara umum  batas usia seorang dewasa adalah 21 tahun. Tapi dalam undang-undang lainnya menentukan batas usia yang berbeda dalam memandang kedewasaan. Menurut sebagian ahli menyebut batas awal dewasa adalah usia 18 tahun. Sedangkan hukum Islam menyebut seorang baligh adalah dengan ihtilam, tumbuhnya rambut kemaluan dan usia t...

Perempuan Menutup Aurat atau Lelaki Menahan Nafsu?

Polemik patriarki selalu jadi tema pembahasan para feminism. Ada sudut pandang lain yang menurut mereka lelaki terlalu spesial dari perempuan.  Salah satunya soal perintah perempuan harus menutup aurat, lalu dihubungkan dengan soal tindakan kriminal, pemerkosaan dan menjaga kehormatan. Feminism melihat bukan soal perempuan yang harus menutup aurat, tapi lelakilah yang harus menahan nafsu. Dari sinilah perseteruan dimulai! Menurut saya, tidak ada polemik yang perlu diperpanjang, entah siapa yang memulai, tapi pembahasan ini seharusnya selesai sejak kedua titah itu dituliskan. Jika dilanjutkan, akhirnya muncul ribuan pertanyaan. Kenapa perempuan harus bertanggung jawab atas nafsu lelaki? Kenapa perempuan yang harus jaga diri dari lelaki, bukan sebaliknya? Dari pihak lain akan bertanya juga dengan konteksnya.  Menutup aurat itu kewajiban bagi perempuan, begitu juga menahan nafsu wajib bagi lelaki. Ego masing-masing yang membuat perdebatan ini tidak ada endingnya. Ada satu perspek...