Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

(Dakwah) Pendaki Akhwat

Semakin maraknya even pendakian beberapa tahun ke belakang. Entah itu “organized” resmi atau oleh organisasi lokal menjadikan gunung sebagai tujuan hobi yang anyar. Tentu bukan hal baru perihal pendakian gunung, tapi jika dihitung dalam kapasitas yang besar maka mendaki gunung menjadi hobi baru yang menginjak rating yang tinggi, khususnya di Indonesia. Melonjaknya peminat hobi ini (khususnya di Indonesia) bisa dikategorikan kepada beberapa sebab. Mengingat masyarakat (awam) Indonesia yang latah tehadap tren. Bisa dikatakan film 5 cm karya Donny Dhirgantoro menjadi titik awal ramainya pendakian gunung. Bukan berarti semua pendaki pemula melakukannya berdasarkan momen yang sedang tren, tentu ada kategori lain yang mereka jadikan sebagai alasan tertentu. Berjalannya waktu “mendaki gunung” yang cenderung dipandang sebagai olahraga yang berat kini justru banyak diikuti oleh kaum hawa. Sehingga hobi ini mulai diikuti oleh semua kalangan mulai anak hingga tua. Apalagi dengan mulai te...

Mulailah Dari Hal Kecil !

Begin from your self !" Sebuah frasa yang sering terucap dan didengar dalam proyek perubahan. Frasa ini juga menandakan akan pentingnya sebuah niat. Apa tujuan kita, ada tujuan besar ada tujuan kecil. Ada prioritas ada yang harus kita korbankan. Resiko mungkin akan sedikit kita rasakan, tapi itu baik. Disebut manusia tertinggal, kuno entah apalah. Tapi kita berbicara prinsip. Mengapa kita berhijab di pantai, gunung. Itulah prinsip kita kepada Allah. Mengapa kita sholat di gunung, pantai. Begitu kita menjaga amanah. Kasarnya bujukan-bujukan dari mereka tidak memiliki peran sedikitpun karena kita bergerak berdasarkan niat. Selain frasa diatas ada hal yang sering diacuhkan. "Mulailah dari hal kecil" sebuah kalimat yang dianggap remeh. Dia seperti tangga kecil yang hina di bawah eskalator. Padahal tanpa tangga kecil,kita takan sampai ke eskalator. Jika kalian berbicara perubahan. Lalu melanjutkannya dengan "memulai dari diri sendiri". Maka formula ter...

Selamat Datang Hari Kemenangan

Kalaulah Ramadhan marah  Maka kita sudah tidak bertemu dengannya sejak lama Kita ditinggalkan, padahal kita yang meninggalkannya Jika sedih maka dia lebih sedih Mungkin sedih meninggalkanmu atau sedih ditinggalkan Jangan berkeinginan untuk berjumpa lagi Kau jua tak ada bedanya Kita terikat dengan berkah Ramadhan Cepatlah berazam  untuk bertemu lagi dengannya Dan mulai mencium keningnya saat syawal Merangkul pundaknya dengan amal sholeh Bersenggama dengan mabit-mabit Pada akhirnya sedih itu jumpa lagi Ramdhan datang dikambing hitamkan, Lebaran dikambing hitamkan, Ramadhan dirindukan. Selamat datang hari kemenangan. Tasikmalaya, 5 Juli 2016