Langsung ke konten utama

4 Sifat Yang Bisa Kita Teladani Dari Seorang Jokowi


       Jokowi adalah presiden indonesia. Dan Presiden adalah orang besar. Besar dalam segala hal, besar dalam ilmu, besar dalam penataan Negara, besar dalam etika dan karakter. Juga tidak lupa dengan sikap dan menyikaspi. Karena pemimpin akan menjadi teladan bagi masyarakatnya dan menjadi contoh bagi rakyatnya. 

Berikut beberapa sifat yang  saya pandang bisa kita teladani dari seorang Jokowi ;

1.                  1.  Sabar
Presiden kita kini termasuk orang yang sangat-sangat sabar. Dari beberapa kejadian yang telah terjadi selama kepemimpinannya dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, seperti : penataan Negara yang carut marut. Bahkan rakyat dan mahasiswa demo karena harga BBM naik dan sembako naikpun beliau cenderung diam saja tak melakukan apa-apa. Sungguh  presiden sabar. Sampai-sampai Negara dan rakyat sudah di ujung kehancuran pun beliau masih tetap SABAR, tenang dan tersenyum.

2.            2.Taat dan berbakti pada yang tua
Jokowi adalah presiden yang diajukan dari kubu KIH (koalisi indoneia hebat), khususnya dari PDIP. Dan kita tahu ajuan itu datang dari sesepuh partai moncong putih Megawati Soekarnoputri. Saking taat dan berbaktinya Jokowi kepada sesepuhnya, Dia rela melepas janjinya saat menjadi gubernur DKI Jakarta dan mencalonkan diri sebagai presiden. Belum lagi ketika Jokowi sudah menjadi orang Nomor 1 di Indonesia, dia tampak menuangkan air ke gelas milik ketua umum PDIP yang jabatannya di bawah dia. Dan juga ada beberapa kejadian Kongres PDIP di Bali yang memperlihatkan ketaatan beliau http://www.pkspiyungan.org/2015/04/4-momen-pada-kongres-pdip-yang.html . Walaupun begitu Jokowi sadar bahwa dia harus tetap taat kepada yang tua.

3.                 3. Berani 
Presiden kita sekarang termasuk orang yang berani. Setelah Jendral Sutarman dicopot dari kapolri karena kasus yang ditujukan kepadanya. Maka presiden harus mencari pengganti yang bersih dari korupsi. Alih-alih mengganti dengan yang lebih baik justru Jokowi dengan BERANI mengusungkan nama BG yang akhirnya KPK menetapkannya sebagai tersangka http://www.kpk.go.id/id/berita/siaran-pers/2431-kpk-tetapkan-bg-kalemdikpol-tersangka .

4.                 4.  Peduli
Kepedulian Jokowi sudah tidak diragukan lagi jika melihat dari kesederhaannya. Seperti menunggangi bajaj dan masuk ke gorong-gorong tanpa kawalan saat di media, Saking besarnya rasa peduli beliau. Tidak hanya di negeri sendiri, beliaupun peduli terhadap asing lho. Sampai-sampai kontrak Freeport Amerika yang ada di tanah kita beliau perpanjang kontraknya http://www.pkspiyungan.org/2015/02/jokowi-digugat-akibat-perpanjang.html . Ke orang asing aja sePEDULI itu, apalagi ke rakyatnya kan…

      Itu hanya beberapa sifat yang saya liat dari presiden kita sekarang. Mungkin pembaca bisa lebih paham apa yang dimaksud hhe... Tapi tetap saja harus dilihat dari makna hakiki sifat tersebut. Maka kita harus bisa menerapkannya dalam kehidupan kita, dalam makna yang benar. Tidak seperti yang terjadi yang dilakukan Presiden kita.


oleh : Azhar Fakhru Rijal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yahya Sinwar dan Naluri Kepahlawanan Ja’far bin Abi Thalib

  Ja’far bin Abi Thalib turun ke medan perang dengan keberanian, meski ada pesan tak biasa dari Nabi Muhammad bagi pasukan Mu’tah. Zaid bin Haritsah wafat, Ja’far langsung mengamankan panji Islam, tanda Islam tidak tunduk pada banyaknya pasukan Romawi. Tangan kanannya terputus, Ja’far hanya peduli pada panji Islam agar terus berkibar. Kibaran panji Islam bukan soal simbol belaka, ada kobaran semangat yang akan mendorong tiga ribu umat Islam yang berjibaku. Giliran tangan kiri Ja’far yang ditebas, sisa tangannya bersusah payah menarik kembali panji Islam agar tetap berkibar. Ja’far wafat dalam kondisi yang mengenaskan, panji dilanjutkan oleh Ibnu Rawahah dan berujung kematian juga untu dirinya. Khalid bin Walid hadir memberi angina segar dan mampu mengusir ratusan ribu pasukan romawi dari Mu’tah. Ja’far merupakan sahabat yang memiliki kapasitas kelas kakap, kemampuan bernegosiasi di hadapan Raja Najasyi berhasil mengamankan puluhan umat Islam di Ethiopia. Saat berduel dengan ped...

Jaminan Dewasa bukan Usia

Masalah dewasa selalu menjadi persoalan di tengah kebingungan orang menentukan standar apa yang harus dipahami. Soal standar dewasa ini memang sangat relatif. Sulit mencari sudut pandang yang objektif, sebab ukuran dewasa seseorang sangat banyak pertimbangannya. Melihat dari sudut satu tidak menutup perbedaan yang terbentang dari sudut pandang satunya. Belum lagi dilihat dari banyak ilmu yang berbicara tentang seperti apa dewasa sebenarnya. Bahkan saat kita mengatakan “masyarakat indonesia belum terlalu dewasa menyikapi masalah” , justru pernyataan itu akan berbalik. Dewasa kah orang yang mengatakan masyarakat belum dewasa? Dalam mata hukum misalnya, secara umum  batas usia seorang dewasa adalah 21 tahun. Tapi dalam undang-undang lainnya menentukan batas usia yang berbeda dalam memandang kedewasaan. Menurut sebagian ahli menyebut batas awal dewasa adalah usia 18 tahun. Sedangkan hukum Islam menyebut seorang baligh adalah dengan ihtilam, tumbuhnya rambut kemaluan dan usia t...

Perempuan Menutup Aurat atau Lelaki Menahan Nafsu?

Polemik patriarki selalu jadi tema pembahasan para feminism. Ada sudut pandang lain yang menurut mereka lelaki terlalu spesial dari perempuan.  Salah satunya soal perintah perempuan harus menutup aurat, lalu dihubungkan dengan soal tindakan kriminal, pemerkosaan dan menjaga kehormatan. Feminism melihat bukan soal perempuan yang harus menutup aurat, tapi lelakilah yang harus menahan nafsu. Dari sinilah perseteruan dimulai! Menurut saya, tidak ada polemik yang perlu diperpanjang, entah siapa yang memulai, tapi pembahasan ini seharusnya selesai sejak kedua titah itu dituliskan. Jika dilanjutkan, akhirnya muncul ribuan pertanyaan. Kenapa perempuan harus bertanggung jawab atas nafsu lelaki? Kenapa perempuan yang harus jaga diri dari lelaki, bukan sebaliknya? Dari pihak lain akan bertanya juga dengan konteksnya.  Menutup aurat itu kewajiban bagi perempuan, begitu juga menahan nafsu wajib bagi lelaki. Ego masing-masing yang membuat perdebatan ini tidak ada endingnya. Ada satu perspek...